Press Release Notulensi Diskusi "Menulis Itu Asik".

NOTULENSI DISKUSI ONLINE
"MENULIS ITU ASIK"

Pamflet Diskusi

Penyelenggara : KSR PMI Unit UIN Walisongo Semarang 
Tempat Kegiatan : Grup Whatsapp
Waktu : 10.00 WIB-12.00WIB

Pemateri  
Nama : Kismunthofiah
Instansi : UIN Walisongo Semarang
TTL : Grobogan 1 Januari 2000
Jurusan : Pendidikan Biologi
E-mail : kismunthofiah024@gmail.com

Moderator  
Nama : Norita Kris Hartyanti
Instasi : UIN Walisongo Semarang
TTL : Pati, 17 Februari 2000
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PBMI)
E-mail : noritakris1485@gmail.com

Isi Materi :
Menulis itu apa ?
Mari kita sedikit bermain definisi. Saya mengambil dari berbagai literatur. Menulis menurut KBBI adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan.Beberapa tokoh sastrawan juga mengemukakan pendapatnya tentang menulis, seperti Buya Hamka bahwa menulis adalah menggubah untuk mengubah. Pramoedya ananta toer (menulis untuk keabadian) serta Sapardi Djoko Damono (adalah seni menyampaikan pikiran lewat kata) serta penulis Boy Candra yang mengatakan bahwa Menulis adalah kolaborasi antara perasaan dan konflik lain.
Kenapa Menulis ?
Ada beberapa hal yang sebenarnya menjadi alasan. Terutama berkaitan dengan kebutuhan. Kita menulis karena kita butuh dan kita perlu.Menulis menjadi sebuah kebutuhan, semisal ketika kita memiliki kendala dalam menyampaikan informasi dalam bentuk lisan maka menulis adalah opsi lain yang bisa menjadi sebuah kebutuhan. 
Beberapa data yang membuat kita harus tergerak untuk menulis: Survei pemeringkatan internasional “Most Literate Nations in the World” yang dilakukan Central Connectitut State University menempatkan tingkat membaca dan menulis masyarakat Indonesia rendah. Indonesia berada diperingkat 60 dari 61 negara. Selain itu data statistik UNESCO pada 2012 menyebutkan indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001. Artinya, setiap 1.000 penduduk, hanya satu orang saja yang memiliki minat baca. Data UNDP juga cukup mengejutkan, angka melek huruf orang dewasa di Indonesia hanya 65,5 persen saja. Sedangkan sebagai perbandingan di Malaysia angka melek sudah 86,4 persen.Grafik skor reading indonesia dari tahun 2000- 2018. 2018 mengalami penurunan seperti tahun 2000.
Keluhan dalam menulis
1. Susah berkata-kata
Saatnya mencoba menulis! Saat nanti sudah terbiasa maka kita dapat mudah memilih kata yang cocok untuk tulisan kita
2. Insecure
Tulisan itu, yang pertama kali dinikmati oleh diri sendiri. Tumbuhkan rasa percaya diri.
3. Bingung menulis apa
Menulis apapun yang ditemui.
4. Kurang informasi
Bertanya dan update informasi dan meningkatkan kapasitas.
5. Kesibukan
Bukan waktu yang akan menurut dengan kita, kita mengikuti waktu kegiatan sesuai edarannya. Sisakan waktu untuk menulis
6. Malas
Jangan sampe otak yang cemerlang menjadi budak malas. 

Bagaimana cara memulai
1. Jangan cuma berekspetasi
2. Harus ada aksi nyata
3. Banyak membaca
4. Selesai membaca langsung menulis
5. 1 hari 1 paragraf
6. Buat blog pribadi
7. Ikuti event menulis

Pertanyaan dan jawaban
Pertanyaan 1

Dari kak Robiyatul Nurul Fandilah.
Aku sendiri adalah orang yg tidak begitu suka menulis, tapi ingin merubah untuk suka dalam menulis, karena ada sedikit niatan pingin bisa bikin buku. Nah hal yang ingin saya tanyakan itu antara lain
1. Bagaimana kak cara kita menumbuhkan rasa suka untuk menulis?
2. Bagaimana cara kita untuk mendapatkan ide (tema) yang ingin kita tulis?
3. Bagaimana agar kita bisa menyusun kata atau kalimat yang asik, menarik dan nyambung untuk di ceritakan?

Jawaban 1
Menumbuhkan rasa, dengan menjadikan menulis sebagai suatu tantangan 
Bisa dari keadaan yang sedang kita rasakan
Banyak membaca sebanding dengan kompetensi menulis

Pertanyaan 2 
Dari Kak Siti hufriyah_Iain Pekalongan_Batang
Gini kak saya itu suka menulis tapi kadang saya kesulitan dalam merangkai kata", bingung memilih kata yang cocok dan pas saat menulis. Lha itu bagaimana solusinya kak?? Terimakasih

Jawaban 2
Sebelum menulis harus banyak membaca
Sesuaikan diksi dengan model karya yang akan ditulsi

Pertanyaan 3
Dari kak Fina Rahmatul Ummah 
izin bertanya, kadang pas lagi nulis kita suka pengen ngoreksi tulisan sebelumnya, alhasil kita jadi lupa sama yang mau kita tulis. 
Nah, mohon rupanya kak. 
Menurut kakak pribadi pernah ngalamin hal kayak gitu gak? Atau bagaimana cara menghilangkan kebosanan ketika proses menulis.

Jawaban 3
Mencatat poin poin yang ditulis
Menulis kerangka
Mengoreksi tulisan yang sudah ditulis berkali-kali dan tidak mendadak
Cara menghilangkan kebosanan dengan menyukai menulis.

Quotes of The Day:
 “menulis dengan hati, dan buatlah tulisan yang memiliki ruh”

Penulis: Alfin Maulana R. 
Editor: Kismunthofiah

------🌵🌵🌵------

Comments

Popular Posts