Press Release Notulensi Diskusi Online "Peran Mahasiswa dalam P4GN"

Notulensi Diskusi Online
“Peran Mahasiswa dalam P4GN”
Minggu, 24 Oktober 2020

Penyelenggara : KSR PMI Unit UIN Walisongo Semarang 
Tempat Kegiatan : Grup Whatsapp
Waktu : 10.00WIB-12.00WIB
Pemateri   
Nama : Lutfi Alawiyah (Koordinstor Divisi NAPZA An Niswa UIN Walisongo) 
Instansi : UIN Walisongo Semarang
TTL : Batang, 11 September 1999
Alamat : Ds. Candigugur, kec.Bawang, Kab. Batang
Moderator   
Nama : Kismunthofiah (Pengurus KSR PMI Unit UIN Walisongo Semarang)
Instasi : UIN Walisongo Semarang
Jurusan : Pendidikan Biologi
E-mail : Kismunthofiah024@7gmail.com

Materi :
      P4GN tidak terlepas dari istilah NAPZA, NAPZA adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Penyalahgunaan NAPZA tidak saja berbahaya dan merugikan keluarga, tetapi menimbulkan dampak soasial yang luas. Program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) perlu dilakukan dengan berfokus pada kegiatan pencegahan sebagai upaya menjadikan para tenaga kerja memiliki pola pikir, sikap, dan terampil menolak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
       Program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) merupakan program yang dicanangkan oleh pemerintah melalui BNN tahap tahun 2011-2015 dengan tujuan mengendalikan penyalahgunaan NAPZA. P4GN ini dilaksanakan untuk menjadikan 97,2% penduduk Indonesia imun terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba dan 2,8% penduduk Indonesia (penyalahguna narkoba) secara bertahap mendapat layanan rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial).
Akhir-akhir ini permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba semakin marak dan kompleks, terbukti dengan meningkatnya jumlah penyalahgunaan, pengedar yang tertangkap dan pabrik narkoba yang di bangun di Indonesia. Untuk penanggulangan penyalahgunaan narkoba diperlukan upaya yang terpadu dan komprenhensif yang meliputi upaya preventif, represif, terapi dan rehabilitasi Penyebab terjadinya penyalahgunaan narkoba disebabkan oleh beberapa faktor yang saling mempengaruhi satu sama lain, yaitu: 1) Faktor letak geografi Indonesia; 2) Faktor ekonomi; 3) Faktor kemudahan memperoleh obat; 4) Faktor keluarga dan masyarakat; 5) Faktor kepribadian; 6) Faktor fisik dari individu yang menyalahgunakannya.

Peran Mahasiswa :
Peran mahasiswa dalam pemberantasan narkoba dapat dilakukan dengan metode CGA (Care, Give and Action). 
1. Yang pertama kali dilakukan oleh mahasiswa untuk memberantas narkoba adalah menumbuhkan rasa kepedulian akan masalah narkoba tersebut(care), kepedulian yang dimaksud adalah peduli terhadap korban dari narkoba tersebut.
Slogan “Jauhi Narkobanya bukan Korbannya” sangat cocok untuk diboomingkan, diharapkan dengan slogan tersebut dapat merubah pola fikir masyarakat terhadap korban dari pemakaian narkoba tersebut.
2. Setelah muncul rasa kepedulian (care) maka akan ada sebuah tindakan ataupun peran yang diberikan (give) sebagai wujud dari kepedulian tersebut. Bentuk dari rasa kepedulian (care) bisa ditunjukkan dengan melakukan pencegahan terhadap pemakaian narkoba terlebih dahulu tentunya di dalam keluarga, cara yang dapat dilakukan adalah memberikan nasihat tentunya dengan pendekatan kekeluargaan.
Untuk cakupan yang lebih luas seharusnya kita sebagai mahasiswa mampu melakukan seminar – seminar tentang bahaya narkoba di daerah masing – masing, dan membentuk serta mengkoordinir kelompok belajar atau kelompok minat remaja yang dapat membawa remaja kepada kegiatan positif sehingga waktu untuk melakukan kegiatan negatif seperti penyalahgunaan narkoba tidak tersisa.
3. Hal – hal tersebut masih berbicara tentang teori semata, untuk mewujudkan itu semua, tentu sebagai mahasiswa harus ada aksi (action) yang dilakukan. Untuk mewujudkan teori teersebut menjadi aksi nyata, tentu diperlukan adanya persiapan dan pembekalan diri yang memadai.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah kita sebagai mahasiswa
 - Benar – benar bersih dari narkoba, artinya tidak menjadi konsumen barang haram tersebut. Kemudian perbanyaklah pengetahuan tentang bahaya narkoba untuk terus menambah bekal ketika memberikan seminar mengenai hal tersebut.
- Kemudian sebagai mahasiswa, kita dapat membentuk tim pencegahan narkoba yang bertugas untuk melakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba di masyarakat terutama bagi para remaja. (SATGAS ANTI NAPZA)

Pertanyaan :

Mawar_UIN Walisongo
Tema diskusi kali ini kan "peran mahasiswa dalam P4GN" nah yang saya ingin tanyakan itu apakah dalam kenyataan nya mahasiswa bisa turut andil dalam P4GN tersebut, lalu apa saja yang dilakukan mahasiswa untuk hal tersebut? 
Jawab :

Ada banyak sekali andil yang dapat kita lakukan sebagai mahasiswa dalam program P4GN. Kampanye anti penyalahgunaan Narkoba. Bisa melalui pemberian informasi satu arah.  Misalnya bisa melalui pesan untuk menjauhi narkoba melalui sepanduk/poster.  
Penyuluhan Stop Narkoba
Berbeda dengan kampanye yang hanya memberikan informasi, namun penyuluhan ini lebih bersifat dialog yang disertai dengan sesi tanya jawab. Bentuknya bisa berupa seminar atau penyuluhan di sekolah" maupun kampus. Napza.  
Pendidikan dan Pelatihan kelompok sebaya.  
Pendidikan dan pelatihan dalam kelompok sangat diperlukan agar upaya menanggulangi penyalahgunaan narkoba dalam menjadi lebih efektif. Pembahasan dalam sesi ini lebih mendalam dan nantinya akan disertai dengan simulasi penanggulangan termasuk latian diskusi, dan latian menolong penderita.

Alfina_KSR Pmi Unit UIN
Bagaimana cara kita untuk membantu teman keluar dari dunia gelap tersebut, yang membuat kehidupan dia hancur dan kecanduan dengan dunia gelapnya?
Bagaimana cara kita memberitahu bahwasannya dunia P4GN itu sangat penting untuk diketahui? Dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan keseharian kita?
Jawab :
Baik untuk jawaban dari pertanyaan kedua, hal pertama yang harus kita lakukan adalah memberikan pendekatan informatif, lalu coba kuatkan pengguna tersebut, tanyakan kondisinya, lakukan pendekatan kekeluargaan, bangun hubungan baik dengan pengguna tersebut agar dia nyaman dengan kita. setelah iku kita adakan komitmen dengan pengguna tersebut apakah dia mau berubah apa tidak, lalu kita dengarkan apa yang ada dalam hatinya, kita juga bisa memberi masukan, terus bisa juga di beri tantangan berupa reward ketika dia mampu keluar dari ketergantungan pada narkoba lalu berikan punishment jg apabila dia tidak bisa lepas dari narkoba.

Adinda F_KSR PMI UNIT UIN Walisongo
Bagaimana cara menyikapi stigma negatif masyarakat terhadap pengguna narkoba, padahal jika kita telisik pasti ada alasan tersendiri seseorang menggunakan narkoba sampai dengan ia kecanduan memakainya?
Jawab: 
Opini masyarakat tergiring oleh apa yg dilihatnya, hanya sedikit orang yang mau melihat disisi sebaliknya. Pandangan terhadap orang yg menyalahgunakan narkoba seringkali yang terlontar adalah penghujatan. Karna setigma yg terbentuk di pemikiran mereka adalah bahwa narkoba itu buruk. Untuk menghadapinya kita tidak perlu dengan perlawanan. Memang Alasan untuk menyalah gunakan narkoba tidak bisa di benarkan apapun itu , Hanya saja dengan bukti nyata bahwa kita bisa melakukan hal yang terbaik setelahnya itu cukup membalikkan perkataan mereka.
Dengan kita menerapkan P4GN sudah menjawab pertanyaan. Di dunia ini pasti ada yg ber pandangan positif dan negatif yang negatif adalah mereka yg tidak ingin repot" membantu. Maunya hanya menghujat keadaan. Nah kitalah yg punya fikiran positif itu, kita mau memberikan penyuluhan, kita mau memberikan arahan bimbingan, sampai" ke rehebalitasi terhadap orang" yg terkena jeratan narkoba.
Dari X. 
 Kalau melihat berita di tv, banyak pengguna narkoba yang pada akhirnya tidak dipenjara, melainkan hanya mendapat rehabilitasi (kebanyakan kalangan artis) nah, sebenarnya seperti apa keefektifan dari rehabilitasi ini sendiri? Apa yang didapat para 'pengguna'selama rehabilitasi? Dan apakah dengan ini bisa menjamin mereka untuk tidak memakai narkoba lagi?
Jawab : 
 Memang ada kadar tersendiri untuk pihak terkait melakukan rehabilitasi atau hukuman bagi seorang pecandu. Jadi tidak semua pengguna itu akan dipenjara ataupun tidak semua direhabilitasi. Kalau bicara mengenei keefektifan, rehabilitasi ini sebenrnya sangat efektif, namun tinggal bagaimana niat seorang pengguna tersebut ingin lepas dari ketergantungan obat itu.Rehabilitasi sendiri juga memiliki banyak macamnya, ada rehabilitasi medis, non medis dsb. Rehabilitasi yang efektif ya ketika mampu memadukan semua metode rehabilitasi. Seperti rehab medis, non medis, juga spiritual.

Notulensi juga dapat diunduh melalui link:
πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡

Sekian Terimakasih 

Penulis: Norita Kris H. 
Editor: Kismunthofiah

Comments

Popular Posts