Afwan Giri Firdaus Sebut Jadi Wakil Komandan Bukanlah Tujuan Awal Ikut KSR PMI UIN Walisongo.
Afwan Giri Firdaus bersama Galih
Harin Prasetya ketika maju karena terpilih menjadi kowad dengan pungutan suara
terbanyak dalam acara Musyawarah Anggota pada 28 Desember 2021
Ia sempat merasa tak
terima ketika dirinya ditunjuk menjadi wakil komandan karena itu bukanlah
tujuan awalnya.
“Karena itu emang bukan
tujuanku dari awal menjadi ketua atau wakil ketua,”ungkapnya
Ia mengatakan alur
menjadi pengurus, sebelumnya ingin menjadi anggota biasa dan naik menjadi pengurus
sebagai sekretaris atau bendahara.
“Awalnya pas pengurus
teras jadi anggota biasa, entar naik mentok paling gak jadi kabid, ya paling
sekretaris atau bendahara. Tapi lebih ke bendahara,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa
dirinya tak pernah ada harapan mempunyai jabatan tinggi. Salah satu alasannya
ingin menjadi bendahara karena dirinya pernah menjabat sebagai bendahara di
Palang Merah Remaja (PMR) pada SMA-nya.
Afwan mengungkap sebelum
ditunjuk menjadi wakil, ia pernah ditunjuk untuk maju menjadi calon komandan,
namun ia menolak dan lebih memilih mundur untuk menjadi calon komandan.
“Sebenarnya mau ditunjuk
jadi komandan, cuma aku menolak. Nah aku lupa kalau di KSR ada wakil komandan. Ya
jadi gitu peralihannya,”
Ia mengatakan, pada
awalnya menjadi calon komandan, ia dipasangkan dengan Rekanitan Sri Tambaryati
Saniyah. Namun karena terjadi sebuah diskusi sebelum pemilihan, akhirnya
ditukar posisinya dengan Rekan Galih,” ujarnya.
Afwan mengatakan dirinya
perlu beradaptasi karena menjadi wakil komandan saat ini bukanlah tujuan sehingga
ia perlu menyesuaikan kebutuhan dan tanggung jawab yang dimilikinya.
“Masih perlu adaptasi
tentunya karena bukan tujuanku, dan gak nyari-nyari dulu jadi kaya entar harus
ngapain belum nyari,”pungkasnya
Ia berharap kepada
seluruh pengurus dan anggota KSR PMI UIN Walisongo mengenai pelaksanaan proker dari
tiap bidang dan kesatgasan harus saling bekerja sama untuk kemajuan KSR PMI UIN
Walisongo kedepannya.
“Yang terpenting para
panitia atau kesatgasannya kerja bareng-bareng, capek bareng-bareng berhasil ya
bareng-bareng dan gagal ya bareng-bareng. Gagal gak papa itu wajar. Namanya juga
belajar,” tuturnya
Kontributor : Muhammad Irfan Habibi
Editor : Halimah Tusyadiyah
Comments