karya-karya kita


Aku Terserabut dari Hidupku

Hidupku terserabut dari akar kehidupan
Aku mengering hingga bagai mumi yang garing
Lidahku kelu, paru-paruku tak beruap
Sakit dadaku tak terperikan
Asap perih menghampiri mataku

Aku kehilangan ibuku
Aku kehilangan ayahku
Aku kehilangan saudara-saudaraku
Aku kehilangan tempat bermainku

Pagar kekuasaan itu merenggut jiwa kanakku
Mereka ubah rawaku dengan gedung
Mereka ubah sungaiku menadi aliran hitam berbau
Mereka  ubah udaraku dengan asap hitam yang lebih berbau

Tanahku tak berselimut kehijauan daun
Tanahku terpenggang langsung cahaya mentari
Tanahku bahkan garing tak beruap air
Tanahku bukan lagi tanah kehidupan
By: Faizatun N


Hilang        

Hijaunya negeriku kini sudah tak terlihat lagi.
Tarian-tarian rumput ilalang semakin jarang kutemui.
Daun-daun hijau kini telah menguning, terjatuh dan mati.
Kicau burung di angkasa juga ikut melenggang pergi.

Hilang...!!
Berubah menjadi suara dentuman mesin-mesin pembangunan.
Gergaji mesin berlari mengejar batang-batang penghuni hutan.
Adakah mereka perduli..??

Pernahkah mereka berfikir akan keadaan bumi ini ?
Bumi yang kita pijak dan kita tempati.
Bukankah ini bumi kita??
Bumi yang harus kita rawat dan kita jaga
Bukankah itu tanggung jawab kita?

Tanggung jawab untuk selalu menjaga dan melestarikannya
Lalu, kenapa kau hanya terdiam melihat semua ini?
Kenapa kau hanya berpangku tangan dengan semua yang terjadi?
Sedangkan uluran tanganmulah yang dinanti
Dan uluran tanganmulah yang diharapkan untuk
Melestarikan bumu ini.
                                                                                             By: Nurul


Comments

Popular Posts