Sungaiku Malang Sungaiku hilang
Banjir merupakan permasalah umum yang terjadi disebagian besar wilayah Indonesia & terutama di daerah padat penduduk & misalnya di kawasan perkotaan. Oleh sebab itu, kerugian yang ditimbulkan begitu besar, baik dari segi materi maupun kerugian jiwa, maka sudah selayaknya permasalahan banjir perlu mendapatkan perhatian yang serius dan merupakan permasalahan kita semua
. Dengan anggapan bahwa, permasalahan banjir merupakan masalah umum, sudah semestinya dari berbagai pihak perlu memperhatikan hal-hal yang dapat mengakibatkan banjir danmengantisipasi sedini mungkin untuk memperkecil kerugian yang ditimbulkan.
Salah satu yang menjadi faktor penyebab terjadi banjir adalah fungsi aliran sungai. Umumnya masyarakat di kota-kota besar sering sekali membuang sampah ke sungai, karena mereka beranggapan samapah yang dibuang ke sungai akan mengalir terbawa arus sungai ke laut. Akan tetapi, justru sebaliknya, anggapan mereka keliru. Pembuangan samapah di alur sungai dapat menghalangi aliran sungai yang mengalir ke laut. Pemukiman kumuh yang terdapat di sepanjang bantaran sungai, merupakan penghambat aliran ini. Sebagai faktor penting terhadap permasalahan banjir daerah perkotaan Drainasi perkotaan yang kurang ditambah, bendung dan bangunan lain seperti pilar jjembatan dapat meningkatkan elevasi yang disebabkan efek aliran air, sistem pengendalian banjir yang kurang efektif juga turut andil dalam penyebab terjadinya banjir.
Titik fokus untuk pengendalian banjir dipusatkan pada wilayah sungai, yang merupakan kesatuan wilayah sistem tata pengairan. Sistem pengairan itu sendiri adalah susunan tata letak sumber air, termasuk bangunan pemanfaatan yang sesuai ketentuan teknik pembinaan di suatu wilayah. Upaya pengendalian banjir dapat dikategorikan meenjadi 2 macam yaitu melalui struktur dan non struktur. Pada umumnya, pemerintah lebih mengutamakan kategori struktur dalam upaya peengendalian banjir, seperti pembuatan bendungan (DAM), kolam retensi, pembuatan polder, serta pembuatan tanggul dan perlindungannya. Sedabgkan kategori non struktur jarang diterapkan, padahal upaya non struktur merupakan hal penting dalam pengendalian banjir, seperti pengaturan tata guna lahan, peengendalian erosi, penanganan kondisi darurat, peringatan bahaya bajir serta peramalan bajir berdasarkan peramalan cuaca.
By: Amri muhammad
. Dengan anggapan bahwa, permasalahan banjir merupakan masalah umum, sudah semestinya dari berbagai pihak perlu memperhatikan hal-hal yang dapat mengakibatkan banjir danmengantisipasi sedini mungkin untuk memperkecil kerugian yang ditimbulkan.
Salah satu yang menjadi faktor penyebab terjadi banjir adalah fungsi aliran sungai. Umumnya masyarakat di kota-kota besar sering sekali membuang sampah ke sungai, karena mereka beranggapan samapah yang dibuang ke sungai akan mengalir terbawa arus sungai ke laut. Akan tetapi, justru sebaliknya, anggapan mereka keliru. Pembuangan samapah di alur sungai dapat menghalangi aliran sungai yang mengalir ke laut. Pemukiman kumuh yang terdapat di sepanjang bantaran sungai, merupakan penghambat aliran ini. Sebagai faktor penting terhadap permasalahan banjir daerah perkotaan Drainasi perkotaan yang kurang ditambah, bendung dan bangunan lain seperti pilar jjembatan dapat meningkatkan elevasi yang disebabkan efek aliran air, sistem pengendalian banjir yang kurang efektif juga turut andil dalam penyebab terjadinya banjir.
Titik fokus untuk pengendalian banjir dipusatkan pada wilayah sungai, yang merupakan kesatuan wilayah sistem tata pengairan. Sistem pengairan itu sendiri adalah susunan tata letak sumber air, termasuk bangunan pemanfaatan yang sesuai ketentuan teknik pembinaan di suatu wilayah. Upaya pengendalian banjir dapat dikategorikan meenjadi 2 macam yaitu melalui struktur dan non struktur. Pada umumnya, pemerintah lebih mengutamakan kategori struktur dalam upaya peengendalian banjir, seperti pembuatan bendungan (DAM), kolam retensi, pembuatan polder, serta pembuatan tanggul dan perlindungannya. Sedabgkan kategori non struktur jarang diterapkan, padahal upaya non struktur merupakan hal penting dalam pengendalian banjir, seperti pengaturan tata guna lahan, peengendalian erosi, penanganan kondisi darurat, peringatan bahaya bajir serta peramalan bajir berdasarkan peramalan cuaca.
By: Amri muhammad
Comments