Memulai Siapsiaga Bencana dari Diri Sendiri dengan Mengetahui Risiko Bencana
Dok. KSR UIN Walisongo |
Staf PMI Provinsi
Jawa Tengah, Muhammad Nashir Jamaluddin mengatakan sebagai relawan bentuk kesiapsiagaan
yang harus dilakukan tidak harus melibatkan orang lain dan menggunakan banyak
peralatan. Namun, dapat dimulai dari kita sendiri dengan mengetahui risiko
bencana di sekitar.
Dalam melakukan
kesiapsiagaan bencana Nashir menyarankan tidak usah berpikir bersifat makro
dahulu. Akan tetapi dapat dimulai dari diri sendiri.
“Siapsiaga tidak
usah berpikir yang bersifat makro dahulu karena jika sifatnya makro susah dan hanya
menjadi wacana saja. Apa lagi kita sebagai relawan bentuk kesiapsiagaan yang harus
dilakukan tidak harus melibatkan orang lain dan menggunakan banyak peralatan. Tetapi
dari kita sendiri dimulai,” Nashir menyampaikan dalam Diskusi Bulanan (Dilan)
Korps Sukarela (KSR) Unit UIN Walisongo, pada Sabtu, (6/3).
Salah satunya
dengan mencari tahu bencana apa yang mungkin terjadi di wilayah tempat tinggal.
Dengan begitu dapat mengetahui risiko dan bahaya yang harus diantisipasi.
“Bagi teman-teman
yang berada di wilayah rawan bencana silakan cari referensi diwilayahmu itu
bencananya apa? Faktor-faktornya kira-kira apa? Kemungkinan-kemungkinannya apa?
Kita bisa melakukan tindakan untuk mengurangi dampak itu. Dengan kemampuan
memikirkan risiko, bahaya dan mengurangi kerentanan hal-hal itu bisa kita
antisipasi,” jelas Nashir.
Nashir
menjelaskan bencana tidak bisa benar-benar mencegah, tetapi dampak bencana perlu
dipikirkan.
“Jadi bencana itu
dampaknya yang harus kita pikirkan. Semisal nanti banjir satu meter biar tetap
aman dan survive harus bagaimana? Itu yang perlu kita pikirkan, rencanakan
dan terus kita kembangkan,” ujar Nashir.
Kontributor:
Muhammad Irfan Habibi
Comments