Bencana tiba,,,,......kami datang
Bencana
Tiba....Kami datang....
Itulah seruan yang sedikit
menggambarkan tema kegiatan Latihan Gabungan Navigasi Darat dan Mitigasi
Bencana yang diselenggarakan Oleh KSR PMI Unit IAIN Walisongo Semarang “Membentuk
Angota Korps yang Profesional, Tanggap, dan Siap ditugaskan dalam bencana”,yaitu
peserta dibentuk dan dituntut untuk menjadi seorang relawan yang memiliki sikap
profesional, tanggap dan selalu sigap dalam berbagai kondisi
Acara yang dibuka oleh Bapak
Chodzirin, Dosen Bina SKK IAIN Walisongo
pada hari Jum’at,08 Juni 2012 di Audit II Kampus III IAIN Walisongo. Kegiatan yang
diikuti sekitar 50 peserta dari berbagai Unit KSR PMI se- Jawa Tengah, salah
satu di antaranya itu dari KSR Politama Surakarta, KSR UMK Kudus, STIENU
Jepara, UNNESS Semarang, KSR Markas Semarang, KSR UNSIQ Wonosobo, KSR UPS Tegal, KSR IKIP
Semarang dan masih banyak lagi dengan berakhir pada hari Ahad, 10 Juni 2012 di
Perkebunan Teh Medini Kendal.
Pelatihan bersama navigasi darat dan
mitigasi bencana se- Jawa tengah ini bertujuan untuk turut serta dalam upaya mencari generasi yang profesional
dalam bidang kepalangmerahan,
meningkatkan Profesionalitas anggota KSR PMI dengan skill Navigasi Darat dan
mitigasi bencana. Membentuk Anggota KSR PMI yang tanggap dan siap ditugaskan dalam
bencana. Serta mempererat hubungan antar anggota KSR PMI Se-Jawa Tengah.
Bermula dari upacara pembukaan di
Audit II kampus III IAIN, dilanjutkan dengan pemberangkatan langsung ke
Perkebunan teh Medini oleh peserta dan panitia, namun belum ada separuh dari
perjalanan, pemberangkatan terpaksa harus diperhentikan karena cuaca yang
kurang bersahabat, yaitu hujan deras disertai angin lebat di tempat tujuan yang
cukup membahayakan untuk sebuah perjalanan. Akhirnya disepakati putar balik, untuk
kembali ke kampus. Namun hal ini tidak mematahkan semangat dan antusias para
peserta dan panitia. Kegiatan dialihkan ke GOR IAIN untuk peserta dan panitia
bisa beristirahat langsung, yang sebelumnya disampaikan materi “Manajemen
Perjalanan dan Survival” oleh para instruktur. Karena waktu yang telah terlalu
malam, menjadikan semangat dan antusias para peserta meredup karena faktor
kelelahan setelah seharian penuh belum beristirahat dan faktor kurang yakin dari
diri instruktur karena harus mengisi materi saat jam telah menunjukkan pukul 22.30
lebih.
Esoknya, Sabtu pagi karena dirasa
cuaca cerah dan mendukung, dilanjutkan kembali untuk pemberangkatan yang sempat
tertunda tadi malam. Sesampainya di sana, setelah beristirahat sebentar, dilanjutkan
untuk materi Pemetaan, yang meliputi baca peta, bidik kompas, GPS dan pencarian
korban oleh para instruktur. Materi yang tidak hanya bergerak di bidang
kepalangmerahan, tapi juga pula di bidang petualangan ini dikemas dengan
beberapa metode yang digunakan dalam pelatihan gabungan KSR PMI se-Jateng, antara
lain ceramah santai, tanya jawab, brainstroming, studi kasus, diskusi kelompok
dan simulasi.
Ada yang
berkesan dari sebuah pengalaman....
Pelatihan yang diselenggarakan selama
3 hari tersebut menyisakan banyak kesan,
sederet pesan dan segudang pengalaman bagi para peserta dan para panitia (kesatgasan)
serta para instruktur materi . “ilmu yang saya dapatkan ini belum saya dapatkan
dari Unit saya sendiri, jadi hal ini merupakan pelatihan yang cukup bagus dan
menarik dan sebuah pengalaman baru bagi saya”, ujar Hamim Arif, salah satu peserta dari KSR
UPS Tegal saat ditanya mengenai pesan dan kesan yang diperoleh dari Latgab ini.
Hal tersebut tidak jauh beda dengan yang
dituturkan oleh salah satu peserta dari KSR UNSIQ Wonosobo “Yang sebelumnya
saya belum mengenal mengenai Navigasi
darat dan mitigasi bencana itu apa, untuk sekarang sudah lumayan, lebih banyak
punya kenalan dan saudara KSR”. Sedang dari seorang instruktur, ujar Pak Wo
sebutan akrab beliau ,”Materi yang saya sampaikan, awalnya saya merasa mereka
kurang antusias dan tertarik dengan materi yang saya sampaikan, tapi setelah
melihat real di lapangan, ternyata banyak peserta yang mendatangi saya di luar
jam yang resmi untuk sekedar bertanya dan lain sebagainya,”.
Harapan
dari sebuah Pelatihan....
Harapan awal dari para instruktur untuk
pelatihan ini, seperti yang diutarakan oleh pak Wo “ Harapan saya dan asumsi
awal saya, di sini kita tinggal melaksanakan dan melajutkan materinya, bukan
lagi mengajari dari awal. Tapi untuk hari kedua dan selanjutnya banyak peserta yang
telah memberikan respon dan antusias lebih”.
Kesan para Instruktur “Bahwasanya saya tertarik
dengan kegiatan seperti ini”. Pesan dan harapan instruktur yang terakhir yaitu “sering-seringlah
kita latihan seperti ini, latihan bareng untuk bisa mengembangkan sayap dan
menambah wacana bersama”.
Sedang dari kesatgasan, selaku panitia
penyelenggara kegiatan ini, salah satu harapannya sebagaimana yang dituturkan
oleh Kabid Pendidikan dan Latihan KSR IAIN yaitu agar pelatihan bersama yang
kami selenggarakan dapat diaplikasikan oleh masing-masing unit setelah kembali
dari pelatihan ini”.
Comments