Ayo Kita Hadapi Bersama Covid-19
Saat ini sedang marak-maraknya virus
yang menghebohkan dunia ini, virus tersebut yaitu Covid-19. Covid-19 merupakan virus jenis baru yang
menyebabkan timbulnya penyakit ringan seperti common cold atau pilek dan penyakit yang serius seperti MERS dan
SARS. Virus ini diduga muncul pertama kali di daerah Wuhan, Cina melalui
binatang yang dikonsumsi oleh manusia, seperti kelelawar.
Sampai saat ini kurang lebih sudah
terdapat 80 negara di dunia yang terkena Covid-19. Di Indonesia sendiri sampai
tanggal 14 Mei 2020 ini sudah ada 16.006 yang terkonfirmasi terkena covid-19.
Kemudian 108.134 terdeteksi negatif, lalu yang sembuh berjumlah 3.518 dan yang
meninggal berjumlah 1.043 nyawa.
Untuk
menghindari terkena Covid-19 ini. Kita harus mengetahui tanda dan gejalanya,
seperti
1.
Gangguan
pernapasan
2.
Batuk
3.
Pilek
4.
Demam
5.
Sakit
tenggorokan
6.
Letih
dan lesu
Selain itupun kita harus mengetahui
cara pencegahannya seperti bersikap tenang, tidak mudah panik atau paranoid,
berfikir positif, serta dapat menyeleksi berita faktual ataupun berita hoax. Tak hanya itu, kita patut
mengikuti himbauan pemerintah, melakukan kegiatan positif dan pastinya
menerapkan pola hidup bersih dan sehat sesuai protokol kesehatan.
Langkah-langkah tersebut dapat kita lakukan dengan:
1.
Mencuci
tangan dengan sabun atau handsanitizer saat menyentuh barang.
2.
Menggunakan
masker jika berpergian.
3.
Menjaga
kebersihan lingkungan.
4.
Makan
dengan gizi seimbang
5.
Rajin
olahraga dan istirahat cukup
6.
Hindari
kontak dengan hewan liar
7.
Menutup
mulut dan hidung saat bersin dan batuk. Bila sakit tak kunjung sembuh, segera
rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.
Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah
untuk mencegah tertularnya Covid-19 ini sudah banyak dilakukan, seperti melakukan tes
Covid-19 kepada masyarakat menggunakan rapid
test, pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Bersekala Besar) di beberapa
zona merah, serta penyuluhan mengenai bahaya Covid-19. Namun tetap saja, hal
tersebut tidak lepas dari berbagai
dampak yang di timbulkan, seperti:
1.
Bidang
agama.
Pemerintah
menghimbau kepada beberapa wilayah agar tidak sholat berjamaah di masjid. Hal
tersebut menimbulkan pro dan kontra oleh beberapa ulama dan masyarakat.
Tentunya juga menimbulkan ketidaknyamanan warga karena tempat ibadah banyak
yang ditutup.
2.
Bidang
sosial.
Adanya
himbauan pemerintah terkait social
distancing, kemudian dirubah menjadi physical
distancing membuat masyarakat sulit berinteraksi dengan orang lain, baik
itu dengan keluarga maupun orang di sekitar tempat tinggal. Bahkan jika hal ini
berlanjut sampai jangka panjang dapat menyebabkan masyarakat menjadi anti
sosial.
3.
Bidang
ekonomi.
Adanya
Covid-19 yang semakin meluas membuat pemerintah menerapkan PSBB dan menghimbau
masyarakat untuk tetap diruamah aja. Karena itu, banyak masyarakat yang
terpaksa kehilangan pekerjaannya. Semua kebutuhan pangan akan sangat terganggu,
naiknya harga pasar dan nilai tukar rupiah yang juga anjlok.
4.
Bidang
politik.
Dalam kasus
ini, adanya kebijakan narapidana yang di bebaskan akan mengakibatkan keresahan
terhadap masyarakat. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa mayoritas mereka
merupakan para pelaku tindak kriminal.
5.
Bidang
kesehatan.
Ketika
penanganan pasien Covid-19,keluhan banyak disampaikan terkait keperluan APD
(Alat Perlindungan Diri) yang kurang, terutama untuk tenaga medis. Apabila APD
minim, dikhawatirkan dapat menurunnya imun tenaga medis akibat kelelahan
menangani pasien covid-19 yang semakin hari semakin meningkat.
6.
Bidang
psikologi.
Dalam perspektif
psikologi, banyak masyarakat yang merasa cemas dan khawatir secara berlebihan
menghadapi virus.
7.
Bidang
pendidikan.
Sekolah dan
kampus saat ini banyak yang diliburkan. Peserta didik banyak yang belajar dari
rumah. Para pelajar terutama mahasiswa akan merasa terbebani dengan adanya
kuliah daring yang sebenarnya kurang
efektif serta kurang maksimalnya pelajaran yang dapat diserap.
Di sisi lain, ketika kita menelisik
dampak positifnya, terdapat hikmah dalam kehidupan sehari-hari kita, seperti dapat
berkumpul dengan orang tersayang di sekitar, dapat menerapkan budaya perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) yang dulu sangat jarang diterapkan oleh
masyarakat. Dari aspek lingkungan, adanya Covid-19 menyebabkan banyak
pabrik-pabrik yang ditutup sehingga dapat mengurangi pencemaran yang dihasilkan
oleh beberapa pabrik-pabrik besar tersebut. Selain itu, masyarakat juga lebih
menghargai waktu dengan melakukan kegiatan positif di setiap harinya.
Penulis: Afina Rahmawati (Satgas 2019)
Editor: Kismunthofiah (Pengurus KSR UIN Walisongo)
----------------------
Referensi:
World Healh Organization (WHO)
www.kompas.com
Comments