Press Release: Notulensi Bedah Film "Dua Garis Biru"

Press Release: Notulensi Bedah Film "Dua Garis Biru"

Pamflet bedah film Dua Garis Biru
Nama Kegiatan : Diskusi "Bedah Film Dua Garis Biru"
Tema Kegiatan : Pentingnya Edukasi Seks Sejak Dini
Penyelenggara : KSR PMI Unit UIN Walisongo Semarang
Tempat Kegiatan : Grup Whatsapp
Waktu Kegiatan : Minggu, 17 mei 2020
Pukul 10.00 WIB - 12.00 WIB
Moderator : Dyaka Ayu Millaningrum
CV Moderator
Nama : Dyaka Ayu millaningrom
Ttl : Boyolali, 20 Januari 2000
Instansi : UIN Walisongo Semarang
Riwayat Pendidikan : SDN Manyaran 02, SMPN 19 Semarang, SMK Islami Centre Baiturrahman, S1 Hukum Ekonomi Syariah (Sedang Berjalan)
Riwayat organisasi : 
Bendahara Bantara Moeis dan Hj.Isriati 2016
Sekretaris KSR PMI Unit UIN Walisongo 2020,

Pemantik : Nandani R. S,Sos. 

CV Pemantik 
Nama: Nandani R
Tempat, tanggal lahir: Rembang 11 Mei 1996
Alamat : Padaran Rembang 
Pendidikan : UIN Walisongo 
Pengalaman Organisasi: Demisioner Komandan KSR UIN Walisongo Semarang 2017
Contact Person : 081225462901

Kesimpulan :

🌵Jika membahas tentang sex education. Ada sangat banyak definisi atau pengertian yang terbentuk tentang pendidikan seks, akan tetapi jika dikerucutkan dari pendapat ahli yang paling mengena dengan pemahaman pendidikan seks yaitu Menurut Utsman ath-Thawill, menurut beliau pendidikan seks yaitu memberikan pelajaran dan pengertian kepada remaja baik laki-laki maupun perempuan sejak ia mulai memasuki usia baligh, serta beterus terang kepadanya tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan seks, naluri, dan perkawinan. Sehingga ketika ia tumbuh menjadi remaja dan memahami masalah-masalah kehidupan, ia telah mengerti akan hal-hal yang halal dan haram, dan ia akan senantiasa bertingkah laku yang Islami, serta tidak akan memperturutkan hawa nafsu dan tidak pula menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.

🌵Pendidikan seks tidak hanya membahas mengenai hubungan suami istri yang sering tergambarkan di masyarakat kita, melainkan pendidikan seks membahas bagaimana seorang remaja dapat menerapkan norma-norma baik dalam pergaulan sehingga mereka dapat memilah manakan hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. 

🌵Menurut Susanto yang merupakan Ketua KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) dia menilai hal tersebut terjadi khusunya makin maraknya perendahan atau pelecahan terhadap seseorang dikarenakan psikologis nya sudah terkontaminasi dengan hal negative dalam dunia internet, seperti konten pornografi yang dapat di akses dengan sangat mudah dan hal tersebut memicu seseorang dapat berbuat demikian.

🌵Pendidikan seks dapat di berikan sebelum seseorang masuk kepada masa sekolahnya, hal tersebut di ungkapkan oleh Satyawanti Mashudi yang merupakan Direktur Eksekutif Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), “pada usia pra sekolah, pendidikan seksual pada anak yang bisa diberi yakni tentang seks dan gender”. Tentu materi yang diberikan adalah materi yang sesuai dengan usia nya, contohnya seperti mengenalkan perbedaan antara jenis kelaminn laki-laki dan perempuan, bagaimana bersikap seperti gender mereka masing-masing dan bagaimana menjaga kebersihan badan seperti sanitasi setelah buang air kecil dan air besar. 

🌵Dalam hal ini diperlukan peran besar dari orang tua, orangtua harus tau bagaimana cata menyampaikan ke seorang anak dengan bahasa yang di mengerti oleh dia. Selain itu, orangtua adalah pintu pertama yang dapat di akses oleh seorang anak dalam memahami hal tersebut agar anak bisa mendapatkan informasi yang falid. Sebab informasi sensitif yang disembunyikan bisa memicu anak mencari dari sumber lain, salah satunya dunia digital yang memiliki informasi yang tidak terbatas.

🌵Materi yang diberikan terus bertambah seiring dengan umur seorang anak, seperti nantinya anak sudah pada tahap umur yang akan mentruasi, maka orangtua harus memberi tahu apa mentruasi tersebut baik dalam aspek umum seperti kapan datangnya atau secara terinci bagaimana membersihkan darah tersebut, juga jika pada saat mandi janabah doa apa yang harus di baca pluss tata cara mandinya. 

🌵dr.Boyke yang merupakan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi mengungkapkan pendidikan seks dapat mencegah perilaku seks bebas, kehamilan tidak di inginkan dengan berujung pada tindakan aborsi, pemerkosaan hingga penularan penyakit seksual. 

Pendapat dari Audien tentang Film Dua Garis Biru :

Rani - Pati
Menurut saya film dua garis biru ini bagus bgt, banyak ilmu yg bisa kita dapat. Kita juga bisa melihat dari banyak sudut pandang. Dari sudut pandang pelaku kita bisa lihat bahwa mereka perlu bantuan, uluran tangan dari orang sekitar nya. Jangan cuma judge.

Fadhlululloh - Jepara
Dari yang saya resapi ya, menurutku memang sex education secara intens atau rinci itu memang perlu di berikan secara bertahap. Mungkin dari usia 13 atau 14 tahun kali ya, karena di usia itu anak remaja sudah mulai bisa mencerna hal baru dengan baik dan bisa diarahkan berfikirnya.. kenapa harus intens? Karena edukasi agama yang dibekalkan sejak dini kadang tak begitu maksimal dicernanya.. terlebih di wilayah yang notabene sudah maju, modern, yang jarang ada sekolah agama atau perkumpulan ngaji gitu. Mungkin mereka hanya dibeberapa momen saja diajak mengenal aturan agama, dan itu hanya seperti ulasan awal yang kadang tak berkelanjutan karena waktu yang begitu terbatas.

Pertanyaan-Pertanyaan

🔰Pertanyaan 1
Rani dari Pati. 
Bagaimana ruang lingkup pendidikan seks untuk anak usia dini itu sendiri?
🔰Jawab :
Coba dikenalkan dulu dengan bagian tubuh mana yang boleh diliat orang lain dan dirinya sendiri. Semisal ibu harus memberi pengertian yg ada beberapa bagian tubuh anaknya (perempuan) yg tidak boleh dilihat atau sentuh orang lain, semisal dada, kemaluan, dan tidak diperkenankan membuka baju di tempat umum. Jadi hanya orang tertentu saja yg boleh membantunya, seperti ibu dan ibu guru di sekolah.

🔰Pertanyaan 2:
Kak Subiyono
Di bangku MI sebenarnya sudah ada materi tentang pendidikan seks, tapi guru PJOK nya masih ragu menyampaikan. Padahal di SD/MI sudah ada pelecehan seks juga. Sudah saatnya memang perlu dimulai pendidikan ini.Melihat film tersebut, saya selalu orang tua yg memiliki anak seusia SMA menjadi ada kekhawatiran, orangtuanya bisa tidak ambil peran? Sementara jarang ketemu karena ada di asrama. Lalu pertanyaannya , apakah ustadz di asrama bisa ambil peran ini?
Atau guru yang ada bangku SMA/MA, jika tidak maka bagaimana solusinya? 
🔰Jawab:
Kalau menurut saya sangat bisa, apalagi kalau di asrama, plusnya ada pengewasan ketat. Ustadz membekali agama anak2 kalau ada madrasah sore bisa disisipkan. Namun permasalahannya kalau anak ni kos hidup tanpa pengawasan ortu dan sekolah, nah ni perlu kesadarannya sendiri, teman dan Bu kos setempat. Semua perlu kerjasama untuk pengawasan anak yg masih dalam tanggung jawab orang tua. 

🔰Pertanyaan 3 :
Risa dari Wonosobo
Mayoritas msyarakat sudah terakar menganggap sex adahal hal yang tabu, yang saya tanyakan "Bagaimana pemilihan kalimat yg sesuai untuk menyampaikan tentang pendidikan sex secara intens terhadap anak remaja agar tidak dianggap tabu?
🔰Jawab :
Sebelum menyampaikan hal inti, ortu dan anak perlu membangun komunikasi dulu.. Saat pertama kali menstruasi atau mimpi basah remaja akan kesulitan, hal kecil ini perlu dijelaskan bertahap. Kalau anak perempuan awali dengan pertanyaan yg menyenangkan atau hobinya apa, batasan pakai bajunya sampai mana baik berjilbab atau tidak. Berdandanya tidak perlu menor atau mencolok. Dan boleh punya temen cowok asal keluarga juga tahu siapa saja temannya. Kalau untuk anak laki-laki, ajarkan agar selalu menjaga kebersihan kemaluan. Tidak berdiri saat buang air kecil, harus mandi saat mimpi basah, intinya menjaga kesehatan tubuh. Kalau untuk anak laki2 lebih support dan pembatasan pergaulan. Lelaki punya kecenderungan bergaul dengan siapapun, tapi perlu batasan waktu antara jam sekolah, hobi, dan belajar.Menyampaikan pendidikan seks dari orang tua perlu yg ngobrol, diskusi dengan anak. Biarkan dia bertanya tapi tetap awasi kegiatannya.

Apabila ada kesalahan ataupun koreksi,  silahkan disampaikan kepada panitia. Terimakasih.

Notulen: Norita Kris Hartyanti*
Editor: Kismunthofiah*
*Keduanya adalah Pengurus KSR PMI Unit UIN Walisongo Semarang dari Bidang Pengembangan dan Penalaran

Comments

Popular Posts