ICRC dari Masa ke Masa
ICRC (International Comittee of the Red Cross) atau yang kerap disebut sebagai Palang Merah
Internasional adalah organisasi yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan.
Organisasi ini sudah lama berdiri dibawah panji kemanusiaan , termasuk di
dalamnya melindungi korban konflik bersenjata internasional dan
non-internasional, baik korban luka dalam perang, tawanana, pengungsi, warga
sipil dan non-kombatan lainnya.
Berbicara tentang gerakan, tentu setiap celahnya memuat
sejarah yang patut diketahui oleh khalayak. Tepat hari ini pula, 8 mei 2020 diperingati
sebagai World RCRC (Red Cross and Red Crescent Day sebagai peringatan
internasional yang dirayakan dari tahun ke tahun.
Sumber: Bendera RCRC (wikipedia.org) |
·
24
Juni 1859 (Perang di Solferino)
Sejarah
mungkin tidak selamanya berawal baik, namun terdapat pula sejarah dengan segala
konflik intrik. Awal lahirnya ICRC cukup menuai peristiwa yang menjadi sorotan
dunia. Pada waktu itu, pasukan Perancis dan Italia sedang bertempur melawan
pasukan Austria dalam suatu peperangan yang mengerikan. Pada hari yang sama,
seorang pemuda warga negara Swiss, bernama Henry Dunant , berada di sana dalam
rangka perjalanannya untuk menjumpai Kaisar Perancis, Napoleon III untuk berbicara
tentang . Puluhan ribu tentara terluka, sementara bantuan medis militer tidak
cukup untuk merawat 40.000 orang yang menjadi korban pertempuran tersebut.
Tergetar oleh penderitaan tentara yang terluka, Henry Dunant bekerjasama dengan
penduduk setempat, segera bertindak mengerahkan bantuan untuk menolong mereka.
Beberapa
waktu kemudian, setelah kembali ke Swiss, dia menuangkan kesan dan pengalaman
tersebut kedalam sebuah buku berjudul "Kenangan dari Solferino" atau
Unsouvenir de Solferino (bahasa Swiss), yang menggemparkan seluruh Eropa. Dalam
bukunya, Henry Dunant mengajukan dua gagasan: Pertama,
membentuk organisasi kemanusiaan internasional , yang dapat dipersiapkan
pendiriannya pada masa damai untuk menolong para prajurit yang cedera di medan
perang. Kedua, mengadakan perjanjian
internasional guna melindungi prajurit yang cedera di medan perang serta
perlindungan sukarelawan dan organisasi tersebut pada waktu memberikan
pertolongan pada saat perang.
·
Tahun
1863 (Pembentukan ICRC)
Pada
tahun 1863, empat orang warga kota Jenewa Beranggotakan Gustave Moynier,
Guillaume-Henri Dufour, Louis Appia, Theodore Maunoir bergabung dengan Henry
Dunant untuk mengembangkan gagasan pertama tersebut. Mereka bersama-sama
membentuk "Komite Internasional untuk bantuan para tentara yang
cedera", yang sekarang disebut Komite Internasional Palang Merah
atau International
Committee of the Red Cross (ICRC). Mereka lalu terus
mengembangkan gagasan Henry Dunant. Atas undangan mereka, 16 negara dan empat
lembaga filantropis menghadiri Konferensi Internasional di Jenewa pada tanggal 26
Oktober 1863. Dalam konferensi ini sebuah lambang pembeda, yaitu palang merah
di atas dasar putih, diadopsi. Lahirlah Palang Merah. Dalam perkembangannya
kelak untuk melaksanakan kegiatan kemanusiaan di setiap negara maka
didirikanlah organisasi sukarelawan yang bertugas untuk membantu bagian medis
angkatan darat pada waktu perang. Organisasi tersebut yang sekarang disebut
Perhimpunan Nasional Palang Merah atau Bulan Sabit Merah.
Komite
Internasional Palang Merah/International Committee of the Red Cross (ICRC)
bermarkas besar di Swiss. ICRC merupakan lembaga kemanusiaan yang bersifat
mandiri dan sebagai penengah yang netral. ICRC berdasarkan prakarsanya atau
konvensi-konvensi Jenewa 1949 berkewajiban memberikan perlindungan dan bantuan
kepada korban dalam pertikaian bersenjata internasional maupun kekacauan dalam
negeri. Selain memberikan bantuan dan perlindungan untuk korban perang, ICRC
juga bertugas untuk menjamin penghormatan terhadap Hukum Perikemanusiaan
internasional.
Berdasarkan
gagasan kedua, pada tahun 1864, atas prakarsa pemerintah federal Swiss diadakan
Konferensi Internasional yang dihadiri beberapa negara untuk menyetujui adanya
"Konvensi perbaikan kondisi prajurit yang cedera di medan perang".
Konvensi ini kemudian disempurnakan dan dikembangkan menjadi Konvensi Jenewa I,
II, III dan IV tahun 1949 atau juga dikenal sebagai Konvensi Palang Merah.
Konvensi ini merupakan salah satu komponen dari Hukum Perikemanusiaan
Internasional (HPI) suatu ketentuan internasional yang mengatur perlindungan dan
bantuan korban perang.
Perhimpunan
Nasional Palang Merah atau Bulan Sabit Merah didirikan hampir di setiap negara
di seluruh dunia dan kini berjumlah 176 Perhimpunan Nasional, termasuk Palang
Merah Indonesia (PMI). Kegiatan perhimpunan nasional beragam seperti bantuan
darurat pada bencana, pelayanan kesehatan, bantuan sosial, pelatihan P3K dan
pelayanan transfusi darah.
Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah/International Federation of Red Cross and Red Crescent (IFRC), Pendirian Federasi diprakarsai oleh Henry Davidson warganegara Amerika yang disahkan pada suatu Konferensi Internasional Kesehatan pada tahun 1919 untuk mengkoordinir bantuan kemanusiaan, khususnya saat itu untuk menolong korban dampak paska perang dunia I dalam bidang kesehatan dan sosial. Federasi bermarkas besar di Swiss dan menjalankan tugas koordinasi anggota Perhimpunan Nasional dalam program bantuan kemanusiaan pada masa damai, dan memfasilitasi pendirian dan pengembangan organisasi palang merah nasional.
Atas jasanya tersebut, hari ulang tahun Jean Hendry
Dunant pada tanggal 8 Mei, dirayakan sebagai Hari Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah Sedunia World Red Cross and Red Crescent Day.
Penulis:
Kismunthofiah
Bidang
Pengembangan dan Penalaran
Pengurus
KSR PMI Unit UIN Walisongo Semarang
Referensi:
Bustami,
Abd. Latif. Sebuah Kajian tentang Strategi Kebudayaan International
Committee of The Red Cross (ICRC) di Indonesia. Jurnal SEJARAH DAN BUDAYA, Tahun Kedelapan, Nomor 1.
http://www.pmi.or.id (Diakses pada 8 Mei 2020
Pukul 06.00 WIB)
https://id.wikipedia.org/wiki/
(Diakses pada 8 Mei 2020 Pukul 06.45
WIB)
Comments