Press Release Notulensi Diskusi Online Donor Darah di Tengah Pandemi Covid-19

Press Release Notulensi Diskusi Online Donor Darah di Tengah Pandemi Covid-19

Nama Kegiatan                     : Kegiatan ini bernama “Diskusi Online Donor Darah di Tengah Pandemi Covid-19”
Penyelenggara                     : Diskusi ini diselenggarakan oleh Pengurus KSR PMI Unit Uin Walisongo Semarang Masa Bakti 2020
Waktu Pelaksanaan       : Diskusi dilaksanakan pada Sabtu, 26 April 2020 Pukul 10.00-11.30 WIB
Tempat Pelaksanaan          : Pelaksanaan diskusi ini adalah via online melalui Whatsapp Group
Moderator                            : Moderator pada diskusi ini adalah saudari Pipit Anira dengan data diri sebagai berikut:
Nama                                  : Pipit Anira
Tempat, tanggal lahir          : Brebes, 14 Desember 1997
Instansi                               : UIN Walisongo Semarang
Riwayat Pendidikan         : SDN Pende 2, SMPN 1 Banjarharjo, SMAN 1 Brebes, S1 Tasawuf Psikoterapi (Sedang Berjalan)
Riwayat organisasi           : Sekretaris KSR PMI Unit UIN Walisongo 2019, DPK KSR PMI UINWS 2020, Koord. Divisi Bioenergy 2017 CYUBI, Anggota Divisi terapis PTSB Semarang 2017-2018.
Pemateri: Pemateri pada diskusi ini adalah dr. Yusti Triwianti selaku Kabag Pelayanan Donor darah. Berikut data dirinya :
 
Nama                                   : Yusti Triwianti,Dr
Tempat Tanggal Lahir          : Bandung, 30 November 1982
Jenis Kelamin                      : Perempuan
Agama                                 : Islam
Status                                  : Menikah
Riwayat Pendidikan            :
1.    SDN Ciwidey (1989)
2.    SMP 1 Ciwedey (1995)
3.    SMU 22 Asia Afrika (1998)
4.    Universitas Malahayati Bandar Lampung – Jurusan Fakultas Kedokteran (2001)
Pengalaman Kerja   :
1.   Puskesmas Lailunggi – NTT (2011-2013) Sebagai Dokter Puskesmas
2.   PMI Kota Bandung (2014-2018) Sebagai Kasie. Distribusi Dan Delivery Darah
3.   PMI Kota Semarang (2018-Sekarang) Sebagai Kabag Pelayanan Donor

Notulen: Norita Kris Haryanti dan Nurul Atsna Qonita (Bidang Pengembangan dan Penalaran KSR PMI UNIT UIN Walisongo Semarang Masa Bakti 2020)

Leaflet donor darah UDD PMI Kota Semarang
A.   Kesimpulan Materi
·         🌵Bahwa donor darah pada saat wabah covid 19 ini aman. PMI sendiri telah mengeluarkan protokol agar donor darah tetap aman.
·         🌵Mengenai apakah darah bisa menularkan covid-19, hingga saat ini tidak ada laporan kasus yang menyebutkan bahwa virus yang menyerang sistem pernapasan, termasuk virus Corona, menular melalui transfusi atau donor darah.
·         🌵Mengenai apakah plasma dari mantan pasien covid-19 yang telah sembuh dapat menyembuhkan pasien dalam perwatan, saat ini para perunggu PMI, kemudian peneliti2 dokter-dokter  yg berkompeten sedang mempersiapkan utk membuat protokol pengambilan plasma darah dari pasien yg sudah sembuh dari covid 19, karena suatu pengobatan itu harus benar2 dipastikan efeknya, manfaatnya, keuntungan, kerugiannya. bahkan diluar negri pun saat ini sama2 sedang meneliti utk therapi plasma tersebut.
·         🌵Mendonorkan darah di saat wabah corona COVID-19 juga sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan karena prosedur selama donor darah sudah diatur dan diusahakan seaman mungkin. Aman, karena penularan Covid-19 melalui droplet. UDD PMI juga rutin melakukan penyemprotan desinfektan ke seluruh ruangan UDD, petugas memakai APD yang standar dan sehat, serta melakukan skrining suhu setiap masuk ruangan UDD," Sebelum melakukan donor darah, pendonor diharuskan mengisi inform consent dan formulir penyelidikan epidemiologi virus corona.

B.   Pertanyaan :
1. FAZIYAH_Polines_Demak
Apakah pada saat donor darah, si pendonor positif corona sementara ia tidak ada gejala nya, dapat menularkan pada  si penerima darah. Lalu bagaimana kalau pendonor tidak tahu dia memiliki penyakit kanker dan dia mendonorkan darah nya, bagaimana akibat yg dpt diterima si pendonor dan penerima darah tersebut.
Jawab :
Belum ada penelitian yg menyatakan bahwa covid 19 ini bisa menular melalui darah, yg perlu kita khawatirkan adalah org yg tanpa gejala tadi tanpa sengaja menularkan ke org lain atau petugas yg berada di satu ruangan yg sama. Oleh sebab itu kami UDD dimanapun memberikan pertanyaan epidemiologi tambahan mengenai covid 19 dgn harapan pendonor jujur saat menjawab dan memberikan rasa aman kepada kami petugas dan para pendonor lainnya.
Utk pendonor yg tidak tahu apakah dia memiliki riwayat kanker atau tidak, kami UDD memang tidak melakukan pemeriksaan untuk penyakit kanker, kita bisa lihat adalah riwayat kesehatan anggota keluarganya krn biasanya kanker itu penyakit yg dpt diturunkan kepada anggota keluarganya. Selama kanker itu tidak menular melalui darah maka darah yg didonorkan inyaalloh aman utk di transfusikan.
2. Ghani_UINWS_Semarang
 Bagaimana protokol kesehatan pencegahan COVID diterapkan di UDD Kota Semarang? Apakah ada penambahan protokol dr yg sudah ada?
Jawab :
Di seluruh UDD sudah mempunyai protocol tambahan utk mencegah penukaran covid 19, seperti melakukan pengukuran suhu tubuh, menambah form pertanyaan mengenai covid 19, memberlakukan physical distanscing, melakukan penyemprotan desinfektan di seluruh gedung UDD, petugas menggunakan APD standar saat terjadi wabah, dengan harapan bisa memberikan rasa aman kepada semua pendonor.
3. Sarah_Poltekkes Kemenkes Semarang_Temanggung
Untuk sekarang ini banyak berita yang beredar bahwa plasma pendonor darah yang telah dinyatakan sembuh setelah menderita COVID-19 dapat digunakan untuk menyembuhkan pasien yang masih positif COVID-19 karena pasien yang telah dinyatakan sembuh tersebut sudah mempunyai antibodi corona. Bagaimana cara rekrutmen pasien yang sembuh dari covid-19 tersebut agar mau donor? Dan bagaimana dengan pemeriksaan untuk pengambilan donor pasien yang telah dinyatakan sembuh dari covid-19 tersebut?
Jawab :
Seperti yg telah sampaikan di sesi materi sebelumnya, Kami UDD sedang menunggu finalisasi persiapan untuk persiapan pengambilan darah convalesen karena di Indonesia blm pernah melakukan pengambilan darah dari pasien yg telah sembuh dari covid 19, karena itu perlu persiapan yg matang baik itu dari kesiapan UDD utk melakukan pengambilan plasma darahnya, prosedurnya seperti apa, proses pengolahan darahnya, proses penyimpanan darahnya, proses transfortasi darahnya, efek dan keuntungan dari pemberian plasma darahnya, dll. Semoga protocol tersebut segera di bakukan dan kami bisa melakukan pengambilan plasma donor yg sesuai dengan standar yg berlaku.
C.   Tanggapan Lainnya
1.  Tanggapan Jawaban dari pertanyaan no 3 : Biaya nya sampai berapa ? Apakah dicover Pemerintah ? Jawab : untuk biaya dari UDD PMI masih menantikan finalisasi standar harga dari pusat, karena harus memperhitungkan alt, bahan, reagen, pemeriksaan dll. Setelah final biasanya nanti setiap UDD baru mengetahui berapa biaya yang dikenakan untuk biaya pengolahan darah.
2.  Apakah juga dilakukan pemreriksan seperti rapid test dan setelah dilakukan donor dilakukan pemeriksaan tambahan selain 4 parameter pemeriksaan donor darah ? Jawab : untuk pemeriksaan rapid test dan pemeriksaan darah lainnya yang berhubungan dengan covid-19, itu bukan ranahnya UDD PMI, karena dari kami hanya melayani donor darah yaitu permintaan darah saja. Pemeriksaan tersebut sudah menjadi tanggung jawab dari pemerintah yang sudah menguasakan kepada puskesmas dan rumah sakit yang telah ditunjuk oleh pemerintah. Untuk rapid tes covid-19 sendiri dari UDD PMI sedang mengajukan untuk meminta dilakukan pemeriksaan kepada petugas.
3.  Banyak permintaan pendonor yang beredar, tapi mengapa harus ke RS Karyadi? Padahal RS Karyadi kan rujukan COVID-19 di Jateng. Apakah ada solusi agar pendonor tetap bisa bantu pasien, tapi tidak ke RS Karyadi untuk donornya? Dan perlu dikomunikasikan antar UDD PMI dan RS Karyadi untuk memfasilitasi keinginan calon pendonor untuk bantu pasien, tapi tetap aman dan nyaman. Strategi seperti apa yang disiapkan PMI KOTA SEMARANG untuk tetap bisa memikat para pendonor untuk tetap donor saat pandemi dan saat puasa? Jawab : banyak masyarakat yg belum mengetahui bahwa RS. Karyadi sama seperti UDD PMI mencari orang-orang yang mendonorkan darahnya langsung ke RS. Kami dari pihak UDD pun sudah melakukan mediasi dengan pihak RS untuk memberikan kelonggaran kepada para pendonor untuk memilih tempat mendonorkan darahnya, terutama di saat pandemi seperti sekarang. Yang terpenting keluarga pasien membawa surat permintaan darahnya ke PMI nanti kami mempersilahkan untuk donor di UDD PMI. Hasil mediasi boleh dilakukan yaitu dengan memperbolehkan keluarga pasien atau siapapun untuk mendonorkan darahnya ditempat yang mereka merasa nyaman dengan membawa surat permintaan darah. Mediasi tersebut hanya pertemuan para petinggi-petinggi RS Kariadi dan PMI Kota Semarang yang intinya masyarakat diperbolehkan untuk donor dimanapun senyamannya pendonor.
4.  Agar masyarakat tetap melakukan donor darah saat pandemi seperti ini yang asalnya tidak berani menjadi berani yang asalnya rutin donor darah agar mau donor kembali, langkah kecil apa yang harus dilakukan agar donor darah bisa sampai ke desa bahkan pelosok desa terpencil ?
Jawab : Selalu melakukan sosialisasi ke masyarakat melalui pertemuan-pertemuan saat ada permintaan dari pemerintah setempat, kemudian melakukan sosialisasi ke sekolah terutama SMA yang menjadi cikal bakal generasi penerus donor darah sukarela.
5.  Pasien positif covid-19 di Indonesia sudah ada melakukan donro CP (Convalesent Plasma) melalui pengambilan darah apheresis, uji klinik yang dilakukan sekarang apa sudah ada hasilnya terkait perbaikan pasien covid-19 setelah transfusi CP?
Jawab : yang telah melakukan pengambilan plasma darah tersebut adalah RS di Jakarta, yang man sudah mempunyai fasilitas UDD sama seperti RS Kariadi. Uji klinis nya sedang dilakukan oleh para peneliti dan masih menunggu finalisasi dari hasil penelitian tersebut.
6.  Untuk management mutu darah di masa pandemi covid-19 ini apakah ada peningkatan dari mulai perekrutan relawan donor darah hingga pendistribusian darah ke pasien yang membutuhkan ? lalu bagaimana langkah UDD PMI untuk menutupi kekurangan pendonor disaat pandemi seperti ini? Apalagi bank darah tidak boleh sampai kosong, apakah setiap yang mau mengambil darah harus membawa pendonor atau ada antisipasi lainnya mengingat darah kan tidak bisa diproduksi dari bahan kimia?
Jawab : Management mutu selalu dilakukan, bukan pada saat pandemi seperti sekarang, tetapi setiap saat. Cara kami menarik minat para pendonor dengan mengadakan bagi-bagi souvenir yang masih bersedia mendonorkan darahnya. Apabila stok darah kosong biasanya UDD PMI meminta kepada RS untuk memberitahukan keluarga pasien membawa donor sendiri.
D.   Saran
Sepertinya banyak keluarga pasien yang belum tahu tentang hasil mediasi itu, mungkin bisa disosialisasikan di sosial media UDD PMI maupun jaringan relawan donor dara , supaya pasien segera terpenuhi kebutuhan darahnya saat pandemi ini.

Penulis: Norita Kris Haryanti dan Nurul Atsna Qonita (Bidang Pengembangan dan Penalaran KSR PMI UNIT UIN Walisongo Semarang Masa Bakti 2020)




Comments

Popular Posts