Temu Kangen & Gladi Tangguh Relawan Penaggulangan Bencana Se-Jateng
“Peran Serta Relawan dalam Penanggulangan
Bencana”
Oleh: Ulfatun Nihayah
Kegiatan ini bermula dengan
regristasi peserta pukul 15.00 – 18.00 dilanjutkan pembukaan acara dengan
menyanyikan lagu Indonesia raya dan bagimu negeri, dilanjutkan mengheningkan
cipta dan laporan ketua panitia. Tak lupa sambutan oleh Pembina Relawan
Penanggulangan Bencana se-Jawa Tengah, sambutan perwakilan dari Gubernur Jawa
Tengah, dan sambutan dilanjutkan ceramah langsung oleh Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana dengan tema “Peran Serta Relawan Penanggulangan
Bencana Indonesia Berbasis Masyarakat / Kominutas Dalam Penanggulangan
Bencana”.
Pada Giat atau Session II,
yaitu pukul 22.00 – 23.50 tiap-tiap peserta dari masing-masing organisasi
diambil 2 yang dianggap tertua dalam organisasi tersebut. Sedang khusus peserta
dari relawan Penanggulangan Bencana TNI Penerbad diambil 10 yang dianggap
tertua atau memiliki pengaruh besar di komunitas relawan tersebut. Peserta yang
telah yang telah dipilah – pilih tadi masuk dalam suatu ruang mengikuti diskusi
terbatas pembahasan pembentukan Forum Komunikasi Penanggulanan Bencana Daerah
Jawa Tengah dan Planning Giat untuk Temu Kangen Dan Simulasi Penanganan Bencana
Komunitas Relawan Penanggulangan Bencana Se-Jateng II tahun 2012 di gunung Lawu
Kabupaten Karanganyar.
Sedang peserta lain
selebihnya masih berada di tempat di ruang terbuka beratapkan tenda putih
mendngarka pengenalan umum mengenai sarana transportasi Helikopter dalam
penanggulangan bencana dengan nara sumber Kol. Yudiono, Sarda Jateng.
Dilanjutkan ramah tamah dan istirahat.
Esok harinya tepat di hari
Ahad, 9 September 2012 selesai sarapan pagi acara dilanjutkan gladi kotor untuk
apel siaga. Sebagian dari organisasi KSR ditarik ke belakang untuk menjadi
Timkes selama berlangsungnya acara tersebut. Selesai apel siaga,
dilaksanakannyalah simulasi penanganan bencana di lokasi lapangan penerbad dan
lokasi repling. Semua komunitas dari berbagai organisasi, baik KSR, PMl, racana
(Pramuka), RS Roemani, SAR, GRANAT, BPBD di masing-masing daerah di Jawa Tengah
dan lain sebagainya mendapat peran penting dalam simulasi tersebut. KSR, RS
Roemani, dan PMI berperan sebagai tim kesehatan di rumah sakit lapangan. SAR
bertugas di pencarian korban, salah satu teknik yang diaplikasikan yaitu
vertical rescue. Racana (Pramuka) sebagai korban dalam simulasi tersebut.
Simulasi berlangsung cukup seru karena saat itu hadir pula Kepala dinas
Kesehatan Jawa tengah menyaksikan simulasi tersebut.
Simulasi berakhir pukul
10.00 WIB. Sebelum dilanjutkan pergeseran ke pantai Maron, dilakukan bongkar
tenda-tenda yang sebelumnya telah dipasang oleh para panitia.
Di pantai Maron,
dilanjutkan simulasi pencarian korban di medan yang berbeda dengan
mengaplikasikanteori water rescue. Saat simulasi ini hanya sedikit peserta yang
ikut serta andil dalam skenarionya, karena sebagian peserta ada yang sudah
pulang,sebelum kegiatan selesai dan ada pula peserta lainnya malah sibuk dengan
aktiviasnya sendiri menikmati keindahan pantai Maron. KSR PMI mendapat
apresiasi yang cukup membanggakan berkat kelincaha dan kesiapsiagaannya dalam
menangani dan memberikan pertolongan pertama saat simulasi korban yang
tenggelam di laut.
Ba’dha dhuhur serangkaian
kegiatantelah selesai. Diakhiri dengan apel penutupan Gladi Tangguh Relawan
Penanggulangan Bencana dan sayonara kembali ke kediaman masing – masing.
Comments